Lasem
Lasem adalah sebuah kota kecil yang berada di pesisir utara pulau jawa, terletak di dekat perbatasan antara Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Merupakan sebuah kota kecamatan yang menjadi bagian dari kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kota tua
Lasem merupakan salah satu kota yang dijadikan sebagai tempat persinggahan oleh bangsa-bangsa pendatang pada zaman dahulu, seperti orang-orang cina yang datang berbondong-bondong dengan menggunakan kapal untuk singgah di kota ini, hingga akhirnya mereka menetap dan tinggal disini. Sampai sekarangpun keturunan mereka masih banyak tersebar di kota ini, dan berbaur dengan rukun bersama orang-orang jawa pribumi. Kebanyakan mereka tinggal di Lasem bagian barat. Rumah-rumah model cina kuno pun banyak dijumpai disini. Karena itulah Lasem disebut sebagai kota cina.
Ada juga orang-orang keturunan bani alawi yang singgah dan tinggal di kota ini, mereka inilah yang berperan besar dalam menyebarkan agama islam di kota Lasem. Di antara tokoh yang terkenal dalam penyebaran agama islam di kota ini adalah Sayyid Abdurrahman Basyaiban, atau lebih di kenal dengan nama Mbah Sambu. Beliau hidup pada masa beberapa saat sebelum walisongo "mengislamkan" pulau jawa. Makam beliau terletak di samping Masjid Jami' Lasem. Atas jasa-jasa beliau dalam penyebaran agama islam, maka warga Lasem setiap tahunnya mengadakan haul untuk mengenang perjuangan beliau. Mbah sambu ini sangat terkenal karena keturunan beliau tersebar berbagai daerah di pulau jawa dan banyak mendirikan pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kota santri
Sebutan lain untuk kota ini, adalah kota santri. Banyak ulama-ulama kharismatik yg wafat di kota dengan suhu udara yang lumayan panas ini. Sebut saja, KH. Baidhowi, KH. Maksum, dan KH. Masduki yang pada masanya terkenal dengan sebutan tiga serangkai. Sebagian makam tokoh masyarakat Lasem ini dapat dijumpai di kompleks pemakaman sebelah utara Masjid Jami' Lasem.. Selain itu, ada banyak pondok pesantren yang tersebar di kota kecamatan ini. Ada kira-kira lebih dari 30 pondok pesantren yang ada di kota ini, di antaranya :
Di desa Soditan :
· An-Nur
· Al-Islah
· At- Taslim
· Al-Hidayat pusat
· Al-Hidayat Asy-Syakiriyyah
· Al-Hidayat An-Nuriyyah
· Al-Hidayat Al-Qur'aniyyah
· Al-Mashudi
· Al-Hamidiyyah
Di desa Sumbergirang :
· Al-Wahdah
· Al-Fakhriyyah
· Nailunnajah
· Ash-Sholatiyyah
Di desa Ngemplak :
· Al-Fath
· Al-Aziz
· Roudhotuttullab
· Al-Banat
Di desa Kauman :
· Kauman Karangturi
Pesantren-pesantren di lasem ini kebanyakan diasuh oleh keturunan ketiga atau keempat dari ulama tiga serangkai tersebut
Sampai sekarang, terdapat ribuan santri yang tersebar di pesantren-pesantren yang ada di kota Lasem. kebanyakan mereka adalah orang-orang dari luar kota Lasem yang datang untuk menimba ilmu dari ulama yang terdapat di kota ini. Ada yang datang dari daerah kabupaten Rembang sendiri, adapula yang datang dari daerah lain di pulau jawa, ada juga yang dari luar jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara dan lain sebagainya.
Kebanyakan pondok pesantren tersebut berada di kawasan Lasem bagian timur
Kota batik
Salah satu jenis batik di indonesia yang patut dibanggakan, adalah batik Lasem. Banyak orang yang hanya mengenal batik dari Pekalongan, batik dari Solo, padahal Lasem pun punya jenis batik yang tak kalah hebatnya. Lasem mempunyai batik dengan motif yang berbeda dari batik-batik lain. Itu karena motif batik lasem banyak dipengaruhi oleh campuran budaya antara cina dan jawa
Di tengah derasnya pembuatan batik modern dengan memakai cap, mesin, dan teknologi canggih, batik Lasem ini masih dikerjakan dengan cara yang tradisional dan itu cukup rumit, semua prosesnya dikerjakan dengan tangan. Karena itulah batik ini mempunyai nilai seni yang cukup tinggi, sehingga nilai jualnya pun cukup tinggi, bahkan sampai di ekspor ke Jepang, Australia, Amerika, dan sejumlah negara eropa seperti Inggris, dan Belanda. Karena itu tidak berlebihan jika Lasem disebut sebagai kota batik.
Kopi lelet
Selain itu Lasem terkenal akan kopi leletnya. Kopi ini sebenarnya adalah kopi biasa, akan tetapi proses pembuatannya yang membedakannya dengan kopi-kopi lain. Biasanya orang-orang mengambil ampas dari kopi ini untuk dileletkan ke batang rokok. Bahkan terkadang mereka sampai membatik dengan menggunakan ampas kopi di sebuah batang rokok, mungkin karena budaya meembatik dikalangan warga Lasem yang sangat kuat.
Dengan meleletkan kopi ini ke batang rokok, maka rokok tersebut akan terasa jauh lebih mantap ketika dihisap.
Jika anda berkunjung ke kota ini, anda akan menemui ratusan warkop-warkop yang semuanya menyediakan kopi lelet.
Kota yang unik
Lasem adalah sebuah kota yang sangat unik. Sebuah kota tua yang sangat bersejarah, penuh dengan budaya yang harus dilestarikan.
Selain itu, karena letaknya yang sangat strategis, berada di jalur pantura Jakarta-Surabaya, Lasem sering digunakan sebagai tempat transit. Karena itulah mungkin, Lasem menjadi kota yang "hidup" siang dan malam. Karena di malam hari pun banyak warung-warung dan toko-toko di pinggir jalan yang buka sampai pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar